Konsep Dasar Sosiologi


Salah satu struktur yang paling penting dalam mengatur interaksi sosial yaitu status, status adalah posisi seseorang dalam menempati apa yang akan di tentukan dan apa yang akan di berikan. Dalam status untuk mencapai prestasi, harus melalui usaha kita sendiri. Dalam status ada kata satu set, satu set status merupakan sejumlah status yang di tempati secara bersamaan.
Ada 2 macam status yaitu :
a.       Status tinggi prastise contohnya, di amerika serikat dokter menempati status peringkat tinggi daripada sekretaris.
b.      Status rendah prastise
Orang-orang yang statusnya pristise rendah merupakan bagian bawah dari stratifikasi sosial dan rentan terhadap prasangka, dikstriminasi.
Peran menghubungkan prilaku dengan status. Peran sesuai dengan norma sosial yang di jadikan pedoman individu. Norma sosial menentukan hak dan kewajiban atas status yang di miliki. Antara peran laki-laki, ayah dan ibu, anak perempuan, dan anak laki-laki memiliki peran yang beda. Status ibu meliputi cinta, pengasuh, pengorbanan untuk keluarga. Perubahan sosial membuat perubahan peran, yang menghasilkan peran perilaku yang tidak pasti. Perubahan besar di abad ke 20-an perempuan yang awalnya berada dalam posisi numb -2. Ibu-ibu yang menghabiskan hari di rumah mulai tampil dalam ketenagakerjaan di luar rumah. Akan tetapi pembatasan atas perempuan masih sangat nampak. Peran ganda perempuan dengan kewajiban atas keluarga dan pekerjaan. Pemberian label negatif  dapat mengakibatkan sexism kepercayaan bahwa status perempuan lebih rendah dari status laki-laki. Para laki-laki tidak bebas dari konsekuensi negatif sexism, tetapi para wanita lebih memungkinkan mengalami konsekuensi negatif rexism, sebab kumpulan status  mereka menempati stigma lebih dari kesibukan laki-laki.
Contohnya, para wanita lebih memungkinkan menempati status di dalam rumah. Dengan kurangnya kekuatan, kurangnya martabat, dan kurangnya upah, tanpa upah tidak ada kepercayaan-kepercayaan dan rendahnya hak biologi yang di gunakan sebagai dikstriminasi keadilan terhadap perempuan.
Sexisme di abadikan oleh sistem-sistem patriarki (Sistem masyarakat yang menentukan ayah sebagai kepala keluarga). Laki-laki menguasai struktur sosial utama terhadap penindasan wanita. Para negara berkembang percaya bahwa perempuan secara biologis tidak cocok memiliki peran “The other”. Peran domestik yang sesuai. Budaya patriarki yang mendarah danging menjadikan penempatan peran tersebut terus berlanjut. Prespektif endrocentric mengabaikan konsep patriarki yang menganggap bahwa semua manusia sama.
Perbedaan antara sex dan gender
Isu gender memiliki banyak tendensi dalam penelitian ilmiah dan media berita. Dalam sosiologi di bedakan subtansi antara keduanya.
a.       Sex : karakter biologis, pembedaan anta laki-laki dan perempuan
         ( kromosom, anatomi, hormon, sist produksi dan komponen fisik)
b.      Gender : keadaan sosial, budaya, ciri kepribadian antara laki-laki dan perempuan.
Gender membuat adanya meskalin dan feminim. Seks lahir/ada sejak manusia lahir akan tetapi gender adalah pemberian status karena dengan pembelajaran. Pembedaan antara keduanya itu terlibat dari beberapa masalah yang di gunakan oleh masalah organisasi. Beberapa orang yakin bahwa mereka lahir dengan salah satu tubuh yang menjalani perbedaan utama untuk membuat identitas gender, dan mereka konsisten terhadap jenis kelamin tersebut. Orientasi seksual adalah perilaku untu pasangan seksual dari salah satu gender. Beberapa orang  juga mempunyai pengalaman kesenangan seksual dengan pasangan dari jenis kelaminnya. Kemungkinan besar untuk mempertimbangkan dirinya sendiri terkait maskulin/ feminim.  Menurut gender  pada umumnya terlahir dengan jenis kelamin ambigu mungkin memberikan salah satu jenis kelamin pada saat lahir, Tetapi dalam perkembangan identitas yang membedakan gender yaitu kebebasan mengikuti seseorang untuk bertindak secara bebas antara gender tanpa menghiraukan jenis kelamin.

Gender dapat di pandang sebagai kesatuan dari karakteristik yang diperhatikan oleh orang dengan menghiraukan jenis kelamin seseorang. Konsep hukum yang lain pada gender mungkin akan naik dalam pembahasan bahasa, ketika konsep sosiologi pada hukum di kombinasikan dengan konsep biologi pada sex. Namun, sebagian besar sosiolog sekarang lebih memilih untuk memperkerjakan peran dalam istilah gender daripada peran sex. Oleh karena itu, peran gender  sikap dan prilaku yang di harapkan asosiasi masyarakat dengan masing-masing sex. Definisi ini menempatkan gender tepat dalam konteks sosial budaya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Konsep Dasar Sosiologi"

Posting Komentar